Selasa, 20 Februari 2018

Kenali Perkembangan Psikoseksual Pada Anak

Posted by Bundamedik Healthcare System on 09.48 with No comments

Perkembangan psikoseksual (psychosexual development) adalah serangkaian tahapan dari bayi sampai dewasa, relatif tetap dalam waktu, ditentukan oleh interaksi antara dorongan biologis seseorang dan lingkungan. Dengan resolusi dari interaksi ini seimbang, orientasi perkembangan yang berbasis realitas terjadi; dengan gangguan, fiksasi dan konflik terjadi. Gangguan ini dapat tetap laten atau menimbulkan gangguan karakter atau perilaku. Perkembangan psikoseksual dalam tumbuh kembang dapat dijelaskan beberapa tahap sebagai berikut :

Tahap oral-sensori (lahir sampai usia 12 bulan)
Dalam tahap ini biasanya anak memiliki karakter diantaranya aktivitasnya mulai melibatkan mulut untuk sumber utama dalam kenyamanan anak, perasaannya mulai bergantung pada orang lain (dependen), prosedur dalam pemberian makan sebaiknya memberkan kenyamanan dan keamanan bagi anak.

Tahap anal-muskular (usia 1-3 tahun / toddler)
Dalam tahap ini anak biasanya menggunakan rektum dan anus sebagai sumber kenyamanan, apabila terjadi gangguan pada tahap ini dapat menimbulkan kepribadian obsesif-kompulsif seperti keras kepala, kikir, kejam dan temperamen.

Tahap falik (3-6 tahun / pra sekolah)
Tahap ini anak lebih merasa nyaman pada organ genitalnya, selain itu masturbasi dimulai dan keinggintahuan tentang seksual. Hambatan yang terjadi pada masa ini menyebabkan kesulitan dalam identitas seksual dan bermasalah dengan otoritas, ekspresi malu, dan takut.

Tahap latensi (6-12 tahun / masa sekolah)
Tahap ini anak mulai menggunakan energinya untuk mulai aktivitas intelektual dan fisik, dalam periode ini kegiatan seksual tidak muncul, penggunaan koping dan mekanisme pertahanan diri muncul pada waktu ini.

Genital (13 tahun keatas / pubertas atau remaja sampai dewasa)
Tahap ini genital menjadi pusat kesenangan seksual dan tekanan, produksi horman seksual menstimulasi perkembangan heteroseksual, energi ditunjukan untuk mencapai hubungan seksual yang teratur, pada awal fase ini sering muncuul emosi yang belum matang, kemudian berkembang kemampuan untuk menerima dan memberi cinta.
















0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.